F. OKULASI
Okulasi adalah perbanyakan tanaman secara vegetatif dengan
penempelan mata tunas dari tanaman batang atas ketanaman batang bawah keduanya bersifat
unggul. Dengan demikian terjadi pegabungan sifat-sifat yang baik dari
kedua tanaman dan dalam waktu yang relatif pendek memperlihatkan pertumbuhan
yang seragam.
Tujuan membat bibit okulasi agar prokduksi bisa lebih
tinggi, karena mempunyai sifat-sifat sebagai berikut :
1.
Pertumbuhan tanaman seragam
2.
Umur berproduksi sangat cepat (4-5
tahun)
3.
Jumlah lateks (getah) yang di
hasilkan banyak ,( Produksi tahun 1 1200-1700 kg /ha/tahun) atau 100-200 gr per
pohon.
Beberapa klon yang di anjurkan untuk karet rakyat di sumatera utara adalah : GT 1, AVROS 2037, PR-300, PR-261, RRIM
712, BPM-24.
TEKNIK OKULASI
·
Waktu
Okulasi
1.
Awal musim hujan
- Bila musim kemarau, pembibitan harus di siram
- Waktu okulasi yang baik jam 7.00 – 11.00 dan jam 14.00
– 17.00
·
Alat dan
bahan persiapan okulasi
-
Pisau okulasi yang baik dan
tajam
|
Gambar : Cara Okulasi |
1.
Kain lap yang bersih2.
Plastik
pembalut okulasi selebar 2 cm dan panjangnya 40 cm
2.
Kayu entres
·
Tahapan
Okulasi
1.
1. Membuat
Jendele Okulasi
·
Bersihkan batang bawah dengan kain
lap
·
Buat jendela okulasi dengan
menorehkan pisau okulasi setinggi 4-5cm dari pangkal bata batang
·
Ukuran jendela 2×4 cm atau 1/3lilit
batang
·
Untuk okulasi bertangkai, jendela
dibuat 2 buah, 3 torehan
·
Sebelum bibir jendela dibuka, latek
yang keluar dilap dengan kain yang bersih
·
Agar okulasi berjalan cepat, torehan
dibuat sebanyak mungkin sebelum jendela okulasi dibuka
- 2. Mengambil Mata Okulasi/ Mengiris Perisai
·
Mata okulasi di ambil dari kayu yang
sehat, segar dan kulitnya mudah terkulupas, berupa mata sisik dan mata daun
·
Mata di ambil bersama dengan kulit
batang, lapisan kayu dibawah mat diikutkan sedikit.
·
Ukuran sayatan sedikit lebih kecil
dari ukuran jendela
·
Cara melepaskan perisai, kayu di
tarik pelan – pelan hingga mata tetap menempel pada kulit.
·
Perisai okulasi harus bersih
·
Lapisan kambium tidak boleh kena
tangan atau kotoran
·
Harus cepat di tempelkan pada
jendela
·
Tanda mata daun dan mata sisik
terletak jauh dari bekas kaki daun yang telah gugur
1. 3. Menempel Mata Okulasi (Perisai)
Dan Membalut
·
Buka jendela dengan pisau okulasi
dari atas ke bawah
·
Tempelkan perisai di belakang
jendela, jepit dengan ujung ibu jari agar tidak bergeser-geser
·
Bila perisai terlau kecil, usahakan
agar tepi perisai bagian atas dan dalam satu sisinya berhimpit dengan tepi jendela.
·
Balut dengan tali plastik selebar
1,5-2 cm, tebal 0,05-0,06 cm dan panjangnya tergantung besar batang bibit /
batang bawah.
·
Penbalutan dimulai dari atas
kebawah.
1. 4. Pemeriksaan Hasil Okulasi
·
dilakukan setelah 2-3 minggu setelah
okulasi dilaksanakan.
·
pembalut dibuka, gores sedikit
tempelan okulasi
·
bila masih hijau berarti okulasi
masih hidup, tetapi bila warna coklat maka okulasi gagal.
·
bila okulasi gagal maka tali plastik
pembalut diikt pada batang sebagai tanda.
- 5. Memotong / Menyerong
·
tujuan agar mata okulasi tumbuh
·
penyerongan dilakukan 15 hari
sebelum pendongkelan dan penanaman ke polibag atau lapangan.
·
pennyerongan pada bibit umur 6-8
bulan dilakukan 10-15 cm diatas jendela okulasi sedangkan pada bibit 1-2 tahun.
- 6. Pembongkaran (Dengan 3 Cara)
a.
Penggalian Lobang
·
10 cm pada sisi pohon digali lobang
sedalam 50-60 cm.
·
Untuk stum pendek aka tunggang di
potong dengan sabit yang tajam pada kedalaman 60-70 cm,untuk stum tinggi pada
kedalaman 80 cm.
·
kemudian bibit ditarik pelan-pelan
kearah lobang dan dicabut, akar literal yang masih terikat tanah dipotong
b. Pembuatan parit
·
Sepanjang barisan dibuat parit
·
akar tunggal dipotong dan ditarik pelan-pelan
ke arah lobang dan terus dicabut.
c. Untuk stum tinggi
·
Disamping pohon (20 cm) lobang
digali.
·
akar tunggal dipotong dengan pahat
yang tajam pada kedalaman 80 cm, luka diolesi dengan rootone-F, lobang ditutup
kembali.
·
satu minggu setelah pemotongan akar
tunggal batang bagian atas setinggi 2,75-3 meter di potong , di usahakan 5 cm
diatas karangan mata
·
Setelah karangan mata teratas
bengkak, bibit di bongkar untuk si tanam
1.
7. Seleksi
Bibit
Bibit
yang jelek harus dibuang, ciri-ciri bibit yang jelek adalah :
·
Akar telah di hinggapi penyakit
jamur akar putih
·
Akar tunggal be cabang berbentuk
garpu berbongol dan kecil
·
Bibit terluka
·
Bibit yang mata okulasinya tidak
sempurna