Sebelum
membuka areal, maka perlu direncanakan progam yang disesuaikan dengan
pembibitan, pada musim kemarau diadakan persiapan lahan, mulai dari survei
sampai pembakaran dan penanaman. Semuanya itu saling berhubungan untuk
suksesnya program yang diinginkan. Selain itu faktor tenaga kerja juga memegang
peranan penting didalamnya, apalagi pada lahan yang berskala luas.
1.
A. SURVEI
Dikerjakaan selama 1 bulan, atau menurut besar kecilnya
lahan yang ditanami. Yang dilakukan adalah membuat rintisan selebar 1,5-2 meter
dengan membabat vegetasi semak yang berada pada jalur menurut arah
utara-selatan dan timur-barat dengan membawa alat ukur.
1.
B. TEBAS
Pekerjaan tebas adalah membersihkan lahan dari semak belukar
dan memotong kayu kecil yang berdiameter 12 cm kebawah. Pekerjaan menebas ini
bermaksud untuk mendahului kerja menebang pohon serta memperoleh bahan bakar
yang diperlukan pada saat pembakaran.
1.
C. TUMBANG
Pekerjaan ini dilakukan setelah penebasan selesai. Tinggi
tunggul pohon diusahakan serapat mungkin ketanah. Penebangan pohon pada areal
berbukit dimulai dari lembah ke arah puncak
1.
D.
PEMBAKARAN I
Pembekaran I dilakukan setelah 2-2,5 bulan di tebang. Jika
dilakukan lebih dari 3 bulan, maka sulit terbakar karena kayu dan daun sudah
mulai lembab dan busuk, selain itu semak sudah mulai tumbuh kembali.
1.
E.
MENUMPUK/ MEMBAKAR II
Sisa kayu yang tidak terbakar pada pembakaran I dipotong
lalu dikumpulkan dan dibakar.
1.
F.
PENANAMAN L C C (leguiminoseae Cover Crop)
Sesudah tanah terbakar ketika pembakaran kayu, maka
timbullah kerusakan pada lapisan tanah top soil baik fisik, kimia maupun
biologi tanah, disamping itu tejadi pengikisan oleh air pada tanah-tanah yang
gundul. Untuk mencegah hal itu perlu segera ditanami dengan tanaman penutup
tanah berupa kacang-kacangan (Contresema pubescens).
0 komentar:
Posting Komentar