Kamis, 16 Juni 2016

TEKNIK OKULASI KARET

 F. OKULASI
Okulasi adalah perbanyakan tanaman secara vegetatif dengan penempelan mata tunas dari tanaman batang atas ketanaman batang bawah keduanya bersifat unggul. Dengan demikian terjadi pegabungan sifat-sifat yang baik dari kedua tanaman dan dalam waktu yang relatif pendek memperlihatkan pertumbuhan yang seragam.
Tujuan membat bibit okulasi agar prokduksi bisa lebih tinggi, karena mempunyai sifat-sifat sebagai berikut :
1.      Pertumbuhan tanaman seragam
2.      Umur berproduksi sangat cepat (4-5 tahun)
3.      Jumlah lateks (getah) yang di hasilkan banyak ,( Produksi tahun 1 1200-1700 kg /ha/tahun) atau 100-200 gr per pohon.
Beberapa klon yang di anjurkan untuk karet rakyat di sumatera utara adalah : GT 1, AVROS 2037, PR-300, PR-261, RRIM 712, BPM-24.

TEKNIK OKULASI


·         Waktu Okulasi
1.      Awal musim hujan
  1. Bila musim kemarau, pembibitan harus di siram
  2. Waktu okulasi yang baik jam 7.00 – 11.00 dan jam 14.00 – 17.00
·         Alat dan bahan persiapan okulasi
  1. Pisau okulasi yang baik dan tajam

 
Gambar : Cara Okulasi

1.      Kain lap yang bersih2.      Plastik pembalut okulasi selebar 2 cm dan panjangnya 40 cm
2.      Kayu entres


·         Tahapan Okulasi
1.      1. Membuat Jendele Okulasi
·         Bersihkan batang bawah dengan kain lap
·         Buat jendela okulasi dengan menorehkan pisau okulasi setinggi 4-5cm dari pangkal bata batang
·         Ukuran jendela 2×4 cm atau 1/3lilit batang
·         Untuk okulasi bertangkai, jendela dibuat 2 buah, 3 torehan
·         Sebelum bibir jendela dibuka, latek yang keluar dilap dengan kain yang bersih
·         Agar okulasi berjalan cepat, torehan dibuat sebanyak mungkin sebelum jendela okulasi dibuka
  1. 2. Mengambil Mata Okulasi/ Mengiris Perisai
·         Mata okulasi di ambil dari kayu yang sehat, segar dan kulitnya mudah terkulupas, berupa mata sisik dan mata daun
·         Mata di ambil bersama dengan kulit batang, lapisan kayu dibawah mat diikutkan sedikit.
·         Ukuran sayatan sedikit lebih kecil dari ukuran jendela
·         Cara melepaskan perisai, kayu di tarik pelan – pelan hingga mata tetap menempel pada kulit.
·         Perisai okulasi harus bersih
·         Lapisan kambium tidak boleh kena tangan atau kotoran
·         Harus cepat di tempelkan pada jendela
·         Tanda mata daun dan mata sisik terletak jauh dari bekas kaki daun yang telah gugur

1.      3. Menempel Mata Okulasi (Perisai) Dan Membalut
·         Buka jendela dengan pisau okulasi dari atas ke bawah
·         Tempelkan perisai di belakang jendela, jepit dengan ujung ibu jari agar tidak bergeser-geser
·         Bila perisai terlau kecil, usahakan agar tepi perisai bagian atas dan dalam satu sisinya berhimpit dengan tepi jendela.
·         Balut dengan tali plastik selebar 1,5-2 cm, tebal 0,05-0,06 cm dan panjangnya tergantung besar batang bibit / batang bawah.
·         Penbalutan dimulai dari atas kebawah.

1.      4. Pemeriksaan Hasil Okulasi
·         dilakukan setelah 2-3 minggu setelah okulasi dilaksanakan.
·         pembalut dibuka, gores sedikit tempelan okulasi
·         bila masih hijau berarti okulasi masih hidup, tetapi bila warna coklat maka okulasi gagal.
·         bila okulasi gagal maka tali plastik pembalut diikt pada batang sebagai tanda.
  1. 5. Memotong / Menyerong
·         tujuan agar mata okulasi tumbuh
·         penyerongan dilakukan 15 hari sebelum pendongkelan dan penanaman ke polibag atau lapangan.
·         pennyerongan pada bibit umur 6-8 bulan dilakukan 10-15 cm diatas jendela okulasi sedangkan pada bibit 1-2 tahun.



  1. 6. Pembongkaran (Dengan 3 Cara)
a. Penggalian Lobang
·        10 cm pada sisi pohon digali lobang sedalam 50-60 cm.
·        Untuk stum pendek aka tunggang di potong dengan sabit yang tajam pada kedalaman 60-70 cm,untuk stum tinggi pada kedalaman 80 cm.
·        kemudian bibit ditarik pelan-pelan kearah lobang dan dicabut, akar literal yang masih terikat tanah dipotong
b. Pembuatan parit
·         Sepanjang barisan dibuat parit
·         akar tunggal dipotong dan ditarik pelan-pelan ke arah lobang dan terus dicabut.
c. Untuk stum tinggi
·         Disamping pohon (20 cm) lobang digali.
·         akar tunggal dipotong dengan pahat yang tajam pada kedalaman 80 cm, luka diolesi dengan rootone-F, lobang ditutup kembali.
·         satu minggu setelah pemotongan akar tunggal batang bagian atas setinggi 2,75-3 meter di potong , di usahakan 5 cm diatas karangan mata
·         Setelah karangan mata teratas bengkak, bibit di bongkar untuk si tanam

1.      7. Seleksi Bibit
Bibit yang jelek harus dibuang, ciri-ciri bibit yang jelek adalah :
·         Akar telah di hinggapi penyakit jamur akar putih
·         Akar tunggal be cabang berbentuk garpu berbongol dan kecil
·         Bibit terluka

·         Bibit yang mata okulasinya tidak sempurna

0 komentar:

Posting Komentar