Kamis, 16 Juni 2016

Persiapan Lahan Pembibitan dan Pemeliharaannya

II. P E M B I B I T A N
  1. A. PEMILIHAN LAHAN PEMBIBITAN
Untuk menentukan lahan pembibitan yang baik, perlu memperhatikan hal-hal sebagai berikut :
1.      Toprografi rata dengan kemiringanyang tidak terlalu tajam.
2.      Tanah subur dan gembur.
3.      Areal diusahakan dekat dengan sumber air.
4.      Areal yang bebas dengan serangan penyakit akar.
  1. B. PERSIAPAN LAHAN PEMBIBITAN
Lahan pembibitan harus dari semua lahan yang mengganggu pertumbuhan tanaman maupun sumber penyakit karet, langkah-langkahnya sebagai berikut :
1.      Menumbang pohon/ sisa pohon sampai ke akar
2.      Membongkar semak belukar
3.      Setelah di bongkar bahan-bahan tersebut di kumpulkan pada suatu tempat
4.      Batu –batu yang berserakan di buang



C. PENGOLAHAN LAHAN PEMBIBITAN
Tujuan pengolahan lahan pada lahan pembibitan adalah menyuburkan tanaman dan menumpas populasi gulma atas dasar tujuan tersebut, maka langkah –langkah yang di lakukan adalah : sebagai berikut :
1.      Lahan di cangkul di gemburkan lalu di ratakan
2.      Buatlah bedengan selebar 1 m dan panjang menurut kebutuhan
3.      Jarak antar bedengan 40 – 50 cm jarak ini berfungsi sebagai parit sekaligus jalan untuk mengokulasi
4.      Lingkungan pembibitan tidak terlindung oleh pepohonan yang rindang







D. PENANAMAN KECAMBAH
·         Jarak tanam 40 x 50 cm
·         Sebelum kecambah di tanam maka perlu di buat lobang di sisi ajir 3 – 5cm sesuai dengan panjang akar kecambah.
·         Kecambah dimasukkan kedalam lobang dengan hati-hati sedalam kurang lebih 1 cm dari permukaan tanah, dijaga supaya akar dan calon/bakal batang tidak rusak, kemudian ditutup dengan tanah yang gembur, sampai kulit biji tidak nampak.
·         Setelah itu dilakukan penyiraman.

Mencangkul lahan bedengan

  1. E. PEMELIHARAAN
Pemeliharaan pembibitan meliputi :
1.      Penyiraman
·         Penyiraman dilakukan jika 3 hari setelah penanaman tidak ada hujan
o     Penyiraman hanya dilakukan pada permulaan tanam sampai bibit berumur 15 hari. Setelah itu tidak perlu penyiraman lagi karena sudah cukup kuat.

2.         Penyulaman
Setelah bibit tumbuh dan membentuk daun yang pertama maka ajir segera dicabut, kecuali pada tanaman yang mati / rusak untuk memberi tanda penyulaman.
Bibit yang mati maupun rusak karena hama atau penyakit segera disulam. Penyulaman dilaksanakan pada permulaan tanam sampai bibit berumur satu bulan. Lebih dari umur tersebut tidak dibenarkan untuk menyulam, karena bibit akan heterogen ( tidak seragam).

3.         Penyiangan
Supaya bibit tumbuh dengan baik, maka pembibitan harus selalu bersih yakni bebas dari segala macam gulma. Penyiangan dilakukan sebelum diadakan pemupukan.

4.         Pemupukan
Pemberian pupuk dilakukan dengan cara ditabur atau dibenamkan diantara barisan tanaman. Waktu pemupkan diusahakan agar pembibitan dalam keadaan bersih dan tanah cukup lembab ( 1 hari sesuadah hujan )


Dosis pemupukan dipembibitan adalah sebagai berikut :
Umur
Urea
TSP
KCL
kieserit
Jumlah
1 bulan
1,37
2,34
0,82
0,55
5,08
2 bulan
2,75
4,70
1,60
1,08
10,16
3 bulan
2,75
4,70
1,60
1,08
10,16
4 bulan
4,30
7,30
2,63
1,70
15,90
5 bulan
4,30
7,30
2,63
1,70
15,90
6 bulan
4,30
7,30
2,63
1,70
15,90
Dosis perpohon (dalam Gram)

5.      Mulching

Mulching dilakukan bila keadaan pebibitan kering terutama pada musim kemarau. Hal ini dilakukan pada permulaan pembibitan sampai umur kurang lebih 3 bulan, sehingga pupuk mudah diserap oleh tanaman dan kelembaban tetap tinggi. Pemberian mulching jangan sampai mengenai pangkal batang agar bibit tidak mudah busuk. Mulsa yang dipakai hendaknya dari jerami yang kering dan bebas dari biji-bijian serta penyakit.

0 komentar:

Posting Komentar